23 Desember 2008

Unsyiah Berpotensi Dapat Anggaran Ganda

Harian Aceh, 23 Desember 2008

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dinilai sangat berpotensi mendapatkan anggaran ganda terhadap pelaksanaan program di kampus itu. Pasalnya, pada usulan anggaran ke DPRA tidak disertai dengan perencanaan program secara menyeluruh. “ Sebagai universitas Negeri yang dibiayai APBN, Unsyiah Seharusnya Transparan Mengenai Sumber-Sumber pendanaan yang mereka miliki, “ kata aktivis Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, Arman Fauzi, Senin (22/12)

Menurutnya, banyak usulan program Unsyiah yang tidak mempunyai relevansi dan keterkaitan antara kegiatan yang dilakukan dengan hasil yang hendak dicapai pada program tersebut.

“ Anggaran kegiatan Ilmiah yang diusulkan tidak masuk akal, diantaranya item biaya publikasi hasil jurnal peneletian Internasional sebesar Rp. 10 juta perjudul”, ungkapnya. Unsyiah seharusnya, lanjut dia, ketika meminta usulan tambahan anggaran kepada DPRA juga menyertakan program perencanaan dan keseluruhan program Unsyiah dapat diketahui sumber pembiayaan, sehingga DPRA tinggal menyetujui yang belum ada sumber biaya. “ Jika ini tidak dilakukan maka dikhawatirkan akan terjadi double anggaran, semisal, pada anggaran yang sudah disediakanAPBN akan disediakan lagi oleh APBA ketika Unsyiah mengusulkan, “ jelasnya.

Anggaran bantuan untuk Unsyiah awalnya dalam RAPBA 2009 berjumlah Rp 31 Milyar, kemudian dalam pembahasan Pokja DPRA mereka kembali mengusulkan tambahan angaran sebesar Rp 79,6 Milyar. “ Unsyiah harus terbuka kepada Publik , berapa dana dana yang mereka terima setiasp tahun dan dari mana saja sumbernya, apakah APBN, APBA dan sumber-sumberlain”, katanya.

Sementara itu pengelola Jurnal Ilmiah Ekonomi Unsyiah, Muhammad Nasir, Ph.D, mengatakan banyak usulan program Unsyiah dalam rencana kegiatan anggaran (RKA) tidak mempunyai keterkaitan dengan hasil pencapaian . “ Ada kegiatan pembangunan gedung kedokteran Gigi, tapi hasil yang hendak dicapai malah meningkatkan IPK mahasiswa, ini kan aneh”, katanya.

RKA sendiri merupakan dokument yang memuat nama kegiatan, pencapaian program, dan hasil yang hendak dicapai (out put) . Usulan tambahan dari Unsyiah sebesar Rp 79,6 Milyar diperuntukan bagi pembangunan gedung fakultas kedokteran gigi.

Dia meragukan dengan besaran anggaran yang diminta untuk biaya publikasi jurnal Ilmiah, karena anggran kegiatan ilmiah yang diusulkan itu dianggap tidak masuk akal. “ saya pengelola jurnal Ilmiah Unsyiah tidak pernah meminta biaya pemuatan karya Ilmiah. Apalagi jurnal Internasional yang kredibilitasnya sangat tinggi” kata lulusan Bonn, Jerman itu.

Tidak ada komentar: