18 September 2008

GeRAK tidak yakin Proyek BRR Rampung November 2006

theglobejournal , 18 September 2008

Banda Aceh - Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias berjanji merampungkan seluruh proyek sebelum November 2009 dan pada Desember 2008 lembaga tersebut akan melakukan soft closing yang menandakan akan berakhirnya operasionalisasi BRR. "BRR akan menyiapkan langkah-langkah pengakhiran masa tugas. Mengenai pelaksanaan proyek, BRR akan merampungkannya sebelum November 2008. Dan pada Desember 2008, BRR akan melakukan soft closing yang menandakan akan berakhirnya operasionalisasi BRR," ujar Jurubicara BRR Aceh-Nias, Juanda Djamal kepada wartawan, Rabu (17/6).

Menurut Juanda, mulai Januari hingga April 2009, BRR akan melaksanakan pertanggungjawaban terhadap kerja-kerja, administrasi dan keuangan. Sementara itu, Ketua Tim Pengawas Penanggulangan Bencana Alam di Provinsi Aceh dan Nias, Sumatera Utara dari DPR RI Muhaimin Iskandar menegaskan pengakhiran masa tugas BRR akan berlangsung pada April 2009, "BRR telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan mandat yang diberikan," kata Muhaimin Iskandar dalam Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa (16/9).

Pertemuan itu dihadiri Tim Pengawas DPR RI, Pemerintah Pusat, serta unsur Badan Pelaksana BRR. Dalam pertemuan itu, Tim Pengawas merekomendasikan sejumlah hal, di antaranya agar Pemerintah Pusat mempertimbangkan usulan pembentukan lembaga baru pasca BRR untuk memastikan kesinambungan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang telah dilaksanakan. Pertimbangan Pemerintah Pusat untuk membentuk BKRA muncul setelah mendengar masukan yang diberikan Pemerintah Daerah Aceh. Setelah mandat BRR berakhir, Pemerintah Pusat dan Daerah akan bertugas melanjutkan pekerjaan rekonstruksi yang belum usai. Selain itu, Tim Pengawas DPR RI juga meminta pemerintah memastikan sumber pembiayaan rekonstruksi yang sudah dialokasikan pada RAPBN 2009 kepada ementerian/Lembaga dan Pemda untuk selanjutnya dialokasikan dalam UU APBN 2009. "Perlu dipastikan bahwa anggaran tersebut akan digunakan untuk pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh dan Nias," kata Muhaimin.

Tidak Yakin
Pjs. Koordinator GeRAK Aceh, Askhalani yang dimintai tanggapannya meragukan seluruh proyek BRR bias diselesaikan pada November 2009, hak tersebut dikarenakan hingga September 2008 masih banyak pekerjaan BRR yang masih terbengkalai. "Kami tidak yakin BRR bisa menyelesaikan tugasnya pada November 2008, karena hingga saat ini cukup banyak proyek mereka masih terbengkalai, jika pun mereka bisa menyelesaikannya, maka proyek tersebut pasti akan dibangun asal jadi atau kualitasnya rendah," ujar Askhalani.

Menurut Askhalani, hingga September 2008, seribu lebih korban tsunami belum mendapatkan rumah, termasuk sekitar 700 KK di Simeulu belum ada rumah, atau rumah mereka belum selesai dibangun, "Siapa yang bertanggungjawab terhadap masalah ini, tidak mungkin permasalahan tersebut dilimpahkan kepada pemerintah Aceh atau lembaga yang dibentuk setelah BRR selesai," papar Askhalani.

Tidak ada komentar: